VIVAnews - Pasukan militer Israel melancarkan serangan udara ke setidaknya 40 titik di Jalur Gaza, Sabtu pagi 10 Januari 2009 waktu setempat (Sabtu siang WIB). Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan lebih dari 15 pejuang militan Hamas tewas akibat serangan tersebut.
Pesawat-pesawat tempur Israel menyerang titik-titik yang dianggap sebagai tempat kelompok Hamas melancarkan roket Israel. Mereka juga menembaki fasilitas penyimpanan senjata milik Hamas, terowongan penyelundupan, sebuah peluncur misil, dan para pejuang bersenjata.
Api dan asap membumbung di atas langit Gaza. Dari pihak Israel, menurut IDF, lima tentara mengalami cedera ringan.
Pihak rumah sakit Palestina hanya mengkonfirmasi empat orang meninggal dunia. Namun pertempuran itu memang menyulitkan petugas medis untuk mengambil tubuh korban.
Pertempuran di hari ke-14 ini berkobar setelah Israel dan Hamas tidak mempedulikan resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan agar gencatan senjata di Gaza diberlakukan.
Resolusi yang ditandatangani 14 negara anggota DK (hanya Amerika Serikat yang abstain) tersebut menyerukan agar gencatan senjata harus diterapkan segera dengan durasi lama, sehingga Israel mau menarik akan menarik pasukannya keluar dari Gaza.
Sejak Israel menyerang Gaza 27 Desember 2008, hingga serangan pagi tadi, sudah lebih dari 800 warga Palestina terbunuh, sekitar setengah dari jumlah tersebut adalah warga sipil.
Menurut PBB, setidaknya 250 anak-anak dan sedikitnya 60 perempuan menjadi korban tewas. Berdasarkan perhitungan Departemen Kesehatan Palestina, sekitar 3.200 warga Palestina luka-luka dalam dua pekan terakhir. Dalam kurun waktu sama, 13 warga Israel, sepuluh di antaranya adalah tentara militer, tewas.
Bebarapa dari serangkaian serangan Sabtu pagi tadi terjadi di wilayah strategis jalanan pinggir pantai di utara kota Gaza. Pasukan Israel bergerak memasuki wilayah itu.
Sementara pasukan Israel menguasai jalanan, kelompok Hamas tetap beroperasi dari lokasi tersembunyi di area tersebut. Jalan raya tersebut biasanya digunakan untuk menembakkan roket ke wilayah Israel atau untuk menyerang pasukan angkatan laut Israel di pantai Mediterania.
Israel terus melancarkan aksi militernya dengan alasan untuk menghentikan aksi kelompok Hamas yang terus menembakkan roket ke wilayah selatan Israel dari Jalur Gaza. (AP)
•
11 Januari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar